
SEJARAH BERDIRINYA TIYUH KAGUNGAN RATU
A. Latar Belakang Terbentuknya Tiyuh Kagungan Ratu
Berawal dari Program Pemerintahan Republik Indonesia dalam rangka mensejahterakan rakyatnya, maka pemerintah telah mencanangkan program pemerataan penduduk ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Lampung.
Mengingat penduduk yang tinggal di Pulau Jawa semakin padat, Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1974 telah memberangkatkan sebagian masyarakat Jawa, yaitu dari Jawa Timur sebanyak 73 KK, Jawa Tengah sekitar 75 KK dan Jawa Barat sebanyak 79 KK. Kesemuanya tersebut akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi yaitu di Way Abung II, Kecamatan Panaragan, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Perjalanan transmigrasi tersebut memakan waktu sekitar 10 hari, karena prasarana transportasi pada saat itu masih minim dan jalur transportasi yang masih apa adanya, membuat perjalanan agak lama.
Karena minimnya keadaan, dan kondisi lokasi transmigrasi yang masih belum memadai, akhirnya warga yang ikut dalam program transmigrasi tersebut, untuk sementara tinggal menetap dahulu di Desa Mulya Asri dan sebagian lagi ada yang menetap sementara di Dayamurni. Setelah beberapa hari kemudian, baru warga tersebut diantarkan langsung ke lokasi transmigrasi yang menjadi jatah dari setiap KK yang ikut dalam program transmigrasi tersebut. Lokasi tersebut dulu dikenal dengan nama Kuda Gila, mungkin dulunya pernah ada kuda gila, makanya masyarakat setempat menyebutnya kuda gila.
Saat itu, keadaan dan lokasi transmigrasi yang masih nampak apa adanya, maksudnya belum ada apa-apa, masih tanah lapang yang ditumbuhi pohon-pohon kecil, dan semak belukar. Dari situlah, warga transmigrasi mulai membuka lembaran kehidupan baru, dengan penyesuaian alam dan lingkungan yang baru, dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka membersihkan lokasi pekarangan yang akan dibangun gubuk untuk tempat tinggal. Mereka membuat tempat tinggal berupa gubuk yang terbuat dari kayu yang ada, dan atapnya terbuat dari daun ilalang yang dianyam.
Selang berapa hari, warga yang sudah berada di lokasi transmigrasi tersebut, sepakat mengadakan musyawarah bersama membentuk kepengurusan warga yang ikut dalam transmigrasi. Pada tanggal 14 April 1974, masyarakat mengadakan Pembentukan Kepengurusan Unit Lokasi, yang dulu dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang bernama Bapak MARKUM SUHARYO dan telah dipilih beberapa perangkat untuk membantu kerja dari Kepala Unit tersebut. Bapak MARKUM SUHARYO telah memimpin Unit Desa Kagungan Ratu dari tahun 1974 sampai dengan tahun 1978.
B. Silsilah Kepemimpinan Tiyuh Kagungan Ratu
Berikut ini adalah nama-nama tokoh masyarakat yang pernah menjabat sebagai Kepala dan Pj. Unit/ Desa/ Kampung/ Tiyuh Kagungan Ratu :
- Markum Suhariyo (1974-1978)
Bapak Markum Suhariyo adalah seseorang yang pernah menjabat pertama kali sebagai Kepala Unit Desa Kagungan Ratu dari tahun 1974 sampai dengan 1978.
- Maridjan (1979-1995)
Bapak Maridjan adalah seseorang yang pernah memimpin Kepala Desa Kagungan Ratu yang dipilih pertama kali oleh masyarakat Desa Kagungan Ratu pada waktu itu. Beliau sempat menjabat sebagai Kepala Desa Kagungan Ratu dari tahun 1979 sampai dengan 1995).`
- Kasturi (1996)
Bapak Kasturi adalah Pj. Desa Kagungan Ratu yang pernah menjabat pada tahun 1996.
- Nugroho Purwadi (1997)
Bapak Nugroho Purwadi adalah Pj. Desa Kagungan Ratu yang pernah menjabat pada tahun 1997.
- Ahmad Jayus (1998)
Bapak Ahmad Jayus adalah Pj. Desa Kagungan Ratu yang pernah menjabat pada tahun 1998.
- Kasturi (1999-2007)
Bapak Kasturi pernah menjabat kembali sebagai Kepala Kampung Kagungan Ratu dari hasil Pemilihan Kepala Kampung Kagungan Ratu pada tahun 1999. Beliau sempat memimpin Kepala Kampung Kagungan Ratu dari tahun 1999 sampai dengan 2007.
- Kasturi (2008-2009)
Bapak Kasturi juga pernah menjabat kembali sebagai Pj. Kepala Kampung Kagungan Ratu dari tahun 2008 sampai dengan 2009.
- Tri Hariyanto (2010-2021)
Bapak Tri Hariyanto pernah menjabat sebagai Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu dari hasil Pemilihan Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu pada tahun 2010. Beliau pernah memimpin Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu selama 2 Periode yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2021.
- Nurohman (2021-2027)
Bapak Nurohman adalah Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu yang baru yang dipilih oleh masyarakat Tiyuh Kagungan Ratu pada bulan Desember 2021. Beliau adalah Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu untuk periode tahun 2021 sampai dengan tahun 2027.
C. Keadaan Tiyuh Kagungan Ratu Pada Saat Penempatan Transmigrasi
Pada tahun 1974, pemerintah Indonesia telah mengirim penduduk transmigrasi dari Jawa ke Lampung dengan tujuan Lokasi Unit Desa Kagungan Ratu. Penduduk transmigrasi tersebut berasal dari beberapa Kabupaten yaitu dari Kabupaten Tuban, Tulung Agung, Kediri, Malang dan Bandung.
Saat tiba di lokasi Unit Desa Kagungan Ratu yang didampingi oleh Kepala Dinas Transmigrasi Lampung Utara bernama Bapak WIDODO. Keadaan lokasi unit waktu itu berupa lahan tanah kosong yang sudah tidak ada pohon besarnya, hanya pohon-pohon kecil dan belukaran semak. Penduduk transmigrasi diberikan jatah per KK nya yaitu ¼ hektar tanah pekarangan, ¾ tanah peladangan dan 2 hektar tanah persawahan. Dari situlah, warga memulai lembar kehidupan baru di Unit Desa Kagungan Ratu. Warga membuat rumah untuk tempat tinggal dengan bahan apa adanya, dengan bahan penyangga dari pohon-pohon yang agak besar, dan atap yang terbuat dari daun ilalang kering yang sulam.
Seiring dengan waktu, Unit Desa Kagungan Ratu mulai berkembang. Sehingga beralih nama dari Unit Desa Kagungan Ratu menjadi Desa Kagungan Ratu, dari Desa Kagungan Ratu berubah menjadi Kampung Kagungan Ratu, dan sekarang berubah kembali menjadi Tiyuh Kagungan Ratu.
Dulu Tiyuh Kagungan Ratu masih masuk dalam Wilayah Kabupaten Lampung Utara. Selang beberapa tahun kemudian, mekar menjadi Kabupaten Tulang Bawang. Dan sekarang mekar kembali menjadi Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Alhamdulillah, sekarang Tiyuh Kagungan Ratu sudah berkembang pesat keadaannya, semenjak kepemimpinan Bapak UMAR AHMAD, SE, sebagai Bupati Tulang Bawang Barat. Dari pembangunan Infrastruktur baik berupa jalan transportasi, pemukiman, tempat wisata, sarana dan prasarana umum yang sudah membaik dan mumpuni.
D. Lahirnya Tiyuh Kagungan Ratu
Sesuai dengan informasi dari beberapa narasumber, yaitu dari Tokoh-tokoh masyarat yang dulu pernah menjadi Perangkat Desa Kagungan Ratu, dari ahli waris yang dahulu orang tuanya pernah menjadi Kepala Unit, Kepala Desa, Kepala Kampung dan Kepalo Tiyuh Kagungan Ratu. Disamping itu juga, bersumber/ dicuplik dari http://123dok.com/document/7q0xw tentang Data Transmigrasi Lampung Utara untuk Penempatan Lokasi Unit Way Abung I dan II.
Disimpulkan bahwa pada tanggal 14 April 1974, Bapak Kepala Dinas Transmigrasi Lampung Utara bernama Bapak WIDODO mendampingi kedatangan penduduk transmigrasi yang berasal dari Jawa yaitu dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah di Unit Desa Kagungan Ratu. Jadi Tanggal 14 April 1974 merupakan tanggal berdirinya Tiyuh Kagungan Ratu karena pada waktu itu adalah hari pertama penduduk transmigrasi menginjakan kaki di Unit Desa Kagungan Ratu yang saat ini menjadi Tiyuh Kagungan Ratu, yang berada di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.
Insya Allah ke depannya, pada tanggal 14 April setiap tahunnya akan kami jadikan Tonggak Sejarah dan akan kami peringati sebagai Hari Lahirnya Tiyuh Kagungan Ratu.